Yeah, "The Noise Apprentice" telah selesai, tapi saya sebagai pengangguran yang suka acara dan gemar akan acara noise ini, maka saya akan mereview-nya lagi dan mem-posting softcopy pamflet acara ini. Opo? Gak trimo ta??!! Ahahahah ;D
January 18, 2010, Zoso Art Space, was the 1st night for being a noise gig in Surabaya, yeah 'though not all those audio performers sent us to the noise space.
But well, DJ Urin itu tetap memalak rokok Marlboro Light saya, yang padahal tuan gondrong itu sendiri punya 1 pack rokok Marlboro merah. Sialan. Aniwai, TerbujurNgaceng, eh salah, TerbujurKaku dengan breakcore jalur utara, DJ Urin dengan mesin gramaphone look alike (saya ga tau :p) dan beberapa piranti hard dan soft yang lain, yang dimainkan agak secara acak dan fakk yeah konsep noise amburadul, serta 3 orang weirdo (entah menamakan diri apa mereka, kata mas Ghalis VJ Bash xxx(Sby)), yang mempermainkan noise di delay-delay dan instrumen standart sebuah band yang dimainkan dengan cara post-band (gak dimainkan dengan cara standart orang-orang band memainkan instrumennya) featuring Yogie Digital. Kemudian Shoah yang hanya single audio performer memainkan rentetan efek stompbox distortif dan metal serta delay pada garda awalnya ditambah mic-nya megaphone (sepertinya) menghasilkan suara feedback yang noise dan tak kalah memainkan perbandingan suara noise dari seorang suara manusia yang tak kalah noise dari benda-benda mati elektronik (efek-efek, walah ngono ae angel ;p). Itulah mereka-mereka yang saya anggap paling noise dan tetap pada konsep noise acara tersebut, meskipun yang lain seperti DJ Sonnix dengan chiptune-nya atau 8bit juga mungkin, Kulbenji dan kawan-kawan audio performer yang lain tetap mendentum-dentumkan bassline berkualitas lo-fi yang dominan daripada noise-nya. Di sela-sela perform mereka ini, 2 buah (eh, orang ding.. ;p) VJ dari Tanjung Kodok dan Bumi Angling Darmo, VJ Herbal dan VJ Bash memvisualisasikan performance dengan visual dominant black+white scene atau apalah, entahlah, yang pada akhirnya memfilter sorotan LCD projector dengan kacamata 3 dimensi milik VJ Bash dan jadilah warna hijau dan merah..eee..ee..(eh rek, iku warna-warna ngono ku jenenge opo yo??). Dan begitulah. Ngelu.. Tapi koluuuu!!!!!
But well, DJ Urin itu tetap memalak rokok Marlboro Light saya, yang padahal tuan gondrong itu sendiri punya 1 pack rokok Marlboro merah. Sialan. Aniwai, TerbujurNgaceng, eh salah, TerbujurKaku dengan breakcore jalur utara, DJ Urin dengan mesin gramaphone look alike (saya ga tau :p) dan beberapa piranti hard dan soft yang lain, yang dimainkan agak secara acak dan fakk yeah konsep noise amburadul, serta 3 orang weirdo (entah menamakan diri apa mereka, kata mas Ghalis VJ Bash xxx(Sby)), yang mempermainkan noise di delay-delay dan instrumen standart sebuah band yang dimainkan dengan cara post-band (gak dimainkan dengan cara standart orang-orang band memainkan instrumennya) featuring Yogie Digital. Kemudian Shoah yang hanya single audio performer memainkan rentetan efek stompbox distortif dan metal serta delay pada garda awalnya ditambah mic-nya megaphone (sepertinya) menghasilkan suara feedback yang noise dan tak kalah memainkan perbandingan suara noise dari seorang suara manusia yang tak kalah noise dari benda-benda mati elektronik (efek-efek, walah ngono ae angel ;p). Itulah mereka-mereka yang saya anggap paling noise dan tetap pada konsep noise acara tersebut, meskipun yang lain seperti DJ Sonnix dengan chiptune-nya atau 8bit juga mungkin, Kulbenji dan kawan-kawan audio performer yang lain tetap mendentum-dentumkan bassline berkualitas lo-fi yang dominan daripada noise-nya. Di sela-sela perform mereka ini, 2 buah (eh, orang ding.. ;p) VJ dari Tanjung Kodok dan Bumi Angling Darmo, VJ Herbal dan VJ Bash memvisualisasikan performance dengan visual dominant black+white scene atau apalah, entahlah, yang pada akhirnya memfilter sorotan LCD projector dengan kacamata 3 dimensi milik VJ Bash dan jadilah warna hijau dan merah..eee..ee..(eh rek, iku warna-warna ngono ku jenenge opo yo??). Dan begitulah. Ngelu.. Tapi koluuuu!!!!!
No comments:
Post a Comment